Jalan-jalan ke Bali tidak sempurna jika tidak menyaksikan pertunjukan barong, barong merupakan salah satu tontongan rakyat yang sangat menarik ditengah gempuran televise dan teknologi komunikasi. TAri ini berdurasi kurang lebih satu jam.
Cerita ini tersaji dalam 5 babak, dimana diawali dengan tari barong dan keris. Tarian ini menggambarkan kebaikan dan kebatilan yang selalu berlawanan. Barong menggambarkan kebajikan dan Rangda menggambarkan kejahatan.
Gending pembuka menyajikan barong dan kera dalam hutan yang lebat, kedamaian dan kelucuan dan para penari menggelitik dan menjadi hiburan tersendiri. Datang tiga orang bertopeng yang akan membuat keonaran di dalam hutan dan berkelahi dengan kera. Akhirnya kera dapat memenangkan pertempuran dan memotong hidung salah satu dari ketiga orang tersebut.
Babak pertama disajikan dua orang penari bali pengikut dari Rangda sedang mencari pengikut-pengikut Dewi Kunti yang sedang berjalan menemui patihnya.
Babak kedua di mulai dengan pengikut-pengikut rangda tiba, salah seorang Rangda berubah menjadi setan dan memasuki roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti, Dengan kerasukan roh jahat menjadi Dewi Kunti dapat berbuat Jahat. Mereka berjalan bersama-sama dengan pengikutnya untuk menemui patih.
Baba Ketiga Karena pengaruh roh jahat Rangda Dewi Kunti Tiba menyerahkan anaknya Sahadewa untuk dijadikan korban untuk Rangda.. Sebenarnya Dewi kunti tidak sampai hati, tetapi karena kuatnya pengaruh dari roh jahat menjadi berbuat seperti itu. Dan ketika bertemu dengan patih, patihpun kesurupan roh jahat yang menjadikan mau saja mengikuti apa yang dilakukan Dewi Kunti. Akhirnya Sahadewa di ikat di dalam hutan untuk dijadikan korban bagi Rangda.
Babak keempat, Menyaksikan hal tersebut turunlah Dewa Siswa dan memberikan keabadian kepada Sahadewa sehingga menjadi sakti. Hal ini diketahui oleh Rangda dan dating untuk mengoyak tubuh Rangda dan membunuhnya. Tetapi karena Dewa Siwa telah memberikan kekebalan kepada Sahadewa tidak luka sedikitpun.
Akhinya Rangda dapat dikalahkan, dan bermohon kepada Dewa agar diselamatkan dengan demikian dapat masuk Sorga. Akhirnya Sahadewapun mengabulkan permintaan dan akhirnya RAngda dapat masuk Sorga.
Pada Babak Akhir, Salika pengikut Rangda mau menghadap Sahadewa tetapi tidak dikabulkan, sehingga terjadi perkelahian. Kalika dapat berubah menjadi Babi hutan, tetapi babi hutanpun dapat dikalahkan oleh Sahadewa, akhirnya babi berubah menadi burung, tetepi dapat dikalahkan oleh Sahadewa. Pada akhir cerita burung berubah lagi menjadi Rangda, dan Sahadewa tidak dapat membunuh Rangda, akhirnya Sahadewa berubah menjadi Barong. Cerita ini menggambarkan pertarungan antara kejahatan dan kebaikan sepanjang masa yang tidak pernah selesai.
Kejahatan yang lama diberantas maka akan lahir kejahatan yang baru, secara susul menyusul. Jangan lupa jika ke Bali mampir dan saksikan barongnya.
Palembang, Januari 2010