1. LATAR BELAKANG
Learning Resorce (Sumber Belajar) merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Kunci sukses dalam proses pembelajaran tidak lepas dari pemanfaatan sumber belajar secara tepat. Sumber pembelajaran secara umum dibedakan menjadi 2 macam yaitu sumber belajar yang dirancang (learning resorce by design) dan sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resorce by utization).
Dalam sumber belajar terkandung pesan, orang, bahan peralatan, teknik dan lingkungan. Pesan merupakan apa saja yang terkandung dan ingin disampaikan dalam proses pembelajaran. Orang merupakan pelaku, dalam hal ini ada dua hal yaitu subyek dan obyek. Bahan atau peralatan merupakan apa-apa saja bahan yang terlibat dalam sumber belajar sebagai proses pembelajaran. Sedangkan teknik merupakan cara pembuatan dan penggunaan sumber belajar. Lingkungan merupakan tempat dimana sumber belajar tersebut berada atau lingkungan itu sendiri yang dijadikan sebagai sumber belajar.
Salah satu sumber belajar yang by design yang ada adalah sumber belajar virtual. Sumber belajar by design merupakan respon dari semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi. Sumber belajar virtual saat ini dapat dibuat melalui computer, internet, Handphone maupun teknologi informasi dan komunikasi lainnya.
Menurut Hardjito (2005) dikatakan bahwa sumber belajar virtual terbagi menjadi 2 jenis yaitu sumber belajar melalui internet dan multimedia. Dalam jabaran selanjutnya pembelajaran virtual melalui internet dapat berupa e-learning, virtual university, on-line courses, on-line tutorial, penyediaan bahan belajar, perpustakaan elektronik, Computer Assisted Instruction (CAI).
Menurut Purwanto (2005) multimedia dapat berupa tutorial, drill and practice, simulasi, percobaan atau eksperimen, dan permainan.
2. MASALAH
Agar pembahasan tidak melebar dan terfokus maka pembahasan perlu dibatasi. Dalam makalah ini yang menjadi masalah adalah :
1) Apa yang dimaksud sumber belajar by virtual?
2) Bagaimana pemanfaatan sumber belajar by virtual khusus internet dalam proses pembelajaran?
3. PEMBAHASAN
3.1. Sumber Belajar by virtual
Sumber belajar by virtual merupakan sumber belajar yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melakukan hal-hal yang sulit dilakukan secara nyata dan tidak mungkin dilakukan pengulangan. Sebagai contoh proses mendekatnya komet helay ke bumi, proses berubahnya bunga menjadi buah, proses fotositesis, bencana alam seperti tsunami. Hal-hal tersebut tidak dapat diulang atau tidak dapat dilakukan secara langsung. Maka untuk memvisualkan hal tersebut dalam proses pembelajaran diperlukan sumber belajar virtual.
Saat ini sumber belajar virtual sudah banyak dijumpai. Meskipun sumber belajar by virtual dapat berupa software computer, internet atau handphone, tetapi yang paling banyak digunakan adalah computer dan internet. Hal ini tentu berkaitan dengan kapasitas atau kemampuan dari computer dan internet yang lebih baik daripada handphone. Tetapi dengan semakin majunya handphone dimasa yang akan dating model pembelajaran virtual akan semakin menarik.
Sumber belajar virtual terbagi menjadi dua macam yaitu sumber belajar internet dan multimedia, meskipun keduanya sulit sekali dipisahkan. Karena di dalam internet terdapat multimedia atau sebaliknya multimedia dikembangkan dengan internet.
Istilah-istilah penggunakan internet dan computer sebagai sumber belajar ada 3 jenis yaitu CAI, CAL dan CBL. CAI (Computer Assisted Instruction) merupakan sumber belajar merupakan proses pembelajaran yang menggunakan computer sebagai alat bantu. Atau dapat juga dikatakan proses pembelajaran yang menggunakan computer sebagai sumber belajar. Ciri dari CAI adalah interaktif, belajar mandiri dan computer menyedia bimbingan (Rieber dalam Purwanto, 2000).
CAL (Computer Assisted Learning) memiliki arti yang sama dengan CAI. CAI dan CAL keduanya menekankan sebagai sumber belajar mandiri. Pada umumnya CAI dan CAL hanya berupa materi pengayaan.
Sedangkan CBL (Computer Based Learning) computer digunakan sebagai pembelajaran (the bulk of the contents), sebagian materi pokok dijadikan sebagai hal yang pokok. CBL sangat cocok digunakan untuk pembelajaran jarak jauh (distance learning).
3.2. E-learning
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa sumber belajar virtual dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa e-learning. E-learning secara sederhana dapat diartikan sebagai pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan internet sebagai sumber belajarnya. Dengan semakin mudah dan murahnya internet dimasyarakat. Sumber belajar Virtual berupa e-learning dapat berupa email atau dapat juga berupa website.
Penyelenggaraan e-learning di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, atau sejak pendidikan jarak jauh dilakukan. Sekarang e-learning sudah dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan tinggi, pendidikan menengah dan pendidikan guru seperti Asian Internet Interconections Initiatives, APEC Cyber Education Network (ACEN), Southeast Asia Global Distance Education Network dan OSOL milik Pustekkom.
Asian Internet Interconections Initiatives, merupakan jaringan yang kordinir ITB yang dibangun pada tahun 1996. Saat ini sudah 21 lembaga pendidikan tinggi negeri dan swasta tergabung dalam jaringan ini yang bertujuan untuk pengembangan backbone internet untuk pendidikan di kawasan Asia Pasifik, pengembangan teknologi internet untuk pendidikan, riset dan pengembangan informasi internet meliputi aspek-aspek ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, social dan ekonomi.
APEC Cyber Education Network (ACEN), merupakan jaringan internet yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan guru-guru sekolah ditingkat menengah dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Jaringan ini dikoordinasi oleh Balitbang Depdiknas. Jaringan ini menjembatani para guru untuk membuat web magazine (webzine) artikel para guru yang tersebar di Jakarta, Jigjakarta dan Semarang. Saat ini anggota dari ACEN ada 50 sekolah menengah atas baik SMA maupun SMK negeri dan swasta (Hardjito, 2005).
Southeast Asia Global Distance Education Network, yang menjadi pokok dalam hal ini adalah Teaching Learning, Technologi, Policy and Program serta Managemen. Dalam hal ini Pustekkom berlaku sebagai koordinator IDLN (Indonesian Distance Learning Network) dan sebagai server.
OSOL milik Pustekkom, One School One Lab merupakan program baru milik Depdiknas melalui Pustekkom. Program ini mencanangkan bahwa seluruh sekolah menengah atas dalam tahun 2009 harus sudah memiliki minimal 1 buah laboratorium computer dengan akses internet. Saat ini jaringan backbone untuk OSOL sedang dibangun meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan serat optic.
3.3. Virtual University
Virtual university atau universitas maya, di Indonesia telah didirikan pada tahun 2001 yang diselenggarakan oleh Yayasan Indonesia Bangkit dengan nama program Indonessia Bangkit University Teledukasi (IBU Teledukasi). Semua sumber belajar yang digunakan virtual baik melaui internet maupun melalui multimedia.
3.4. On-line courses
merupakan salah satu pendidikan virtual melalui internet. Salah satu pelopor in-line courses adalah Universitas Petra Surabaya (www.petra.ac.id) yang telah melakukan online courses untuk bidang international bussines management, accounting, electrical engineering, English literature, Civil Engineering, Instrial Engineering, Informatics dan Visual Communication Design.
Pasca sarjana Teknologi Pendidikan Universitas Lampung juga mulai memanfaatkan virtual courses pada tahun 2006 meskipun masih dalam taraf ujicoba.
Ditingkat SMA pelopor penggunakan on-line courses adalah SMUK 1 Penabur dan SMK negeri 6 Jakarta dimana guru memberikan tugas melalui internet baik secara individual maupun secara kelompok. Dalam diskusi mereka membentuk milis sehingga memungkinan antara siswa yang satu dengan lainnya dapat melakukan diskusi secara on-line.
3.5. On-line tutorial
Tutorial online saat ini yang paling banyak menggunakan adalah Universitas Terbuka dan Pustekkom melalui e-dukasi.net nya. Sebagai satu-satunya universitas yang menyelenggarakan pendidikan jarak jauh Universitas Terbuka telah lama melakukan e-learning, dan saat ini penyelengaaran tutorial dilakukan secara on-line melaui internet. Di samping itu ada juga beberapa mahasiswa membentuk milis untuk berdikusi baik dengan pembimbingnya ataupun antara mahasiswa.
3.6. Penyediaan bahan belajar
Beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta telah melengkapi fasilitasnya dengan menyediakan bahan ajar, baik berupa materi perkuliahan maupuan materi-materi lain yang ditujukan untuk memperkaya wawasan keilmuwan mahasiswa. Materi ini berupa karya tulis dosen, modul, saduran buku, dan processing seminar.
Untuk melengkapi bahan ajar SMA terutama untuk SMA terbuka Pustekkom telah mengembangan modul lewat internet.
Salah satu produk yang menjadi andalan dari Pustekkom adalah E-dukasi.net. Dalam website ini terkandung bahan ajar baik untuk guru maupun untuk siswa. Kategori yang ada saat ini adalah SMP, SMA dan SMK. Konten untuk sekolah dasar dan pendidikan usai dini sedang dikembangkan.
Dalam e-dukasi.net tersedia beberapa bahan belajar dalam bentuk Materi pokok, Modul Online, Pengetahuan Populer, Bank Soal dan Uji Kompetensi. Pilihan materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa atau guru.
Materi pokok, dalam materi pokok terdapat beberapa bahan belajar mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Bahan belajar ini dapat dipilih per mata pelajaran dan per-topik. Materi-materi ini dapat didown load dan dapat digunakan oleh guru sebagai bahan ajar di sekolah. Isi dari materi pokok terus dikembangkan ditambah dengan materi pokok baru.
Modul Online, modul ini pada awalnya merupakan modul cetak bahan belajar mandiri untuk siswa SMP dan SMA terbuka. Bahan ini kemudian diubah menjadi digital dan dilengkapi dengan animasi serta link-link sebagai ciri bahan ajar yang bersifat virtual. Modul-modul ini juga dapat didown load dan dapat dicetak sesuai dengan kebutuhan kita.
Pengetahuan Populer, merupakan konten yang menyediakan pengetahuan praktis yang perlu diketahui oleh masyarakat luas. Pengetahuan ini akan memberikan manfaat untuk pemecahan masalah kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam bahasa sehari-hari.
Bank Soal, merupakan kumpulan soal-soal untuk menguji siswa dalam menghadapi ujian nasional. Kontenya juga untuk SD, SMP dan SMA. Bank soal ini bersifat online. Koleksi soalnya sudah tersedia lebih dari 20.000 soal yang terdiri atas soal ujian nasional, UAN, UN, SPMB, UMPTN dan Sipenmaru. Setiap soal diberikan kunci jawaban serta pembahasannya sehingga setiap siswa yang mengerjakan soal tersebut dapat mengecek sejauh mana soal dapat dikerjakan.
Uji Kompetensi, menyediakan layanan menguji kemampuan terhadap materi tertentu. Uji Kompetensi berisi beberapa soal untuk menguji penguasaan atau kompetensi tiap mata pelajaran yang ditiap semester dengan jumlah soal yang telah ditentukan.
3.7. Perpustakaan elektronik
Beberapa perguruan tinggi ternama seperti ITB dan UGM telah menyediakan perpustakaan elektronik atau dikenal sebagai digital library network. Salah satunya adalah idln.tib.ac.id yang merupakan jaringan perpustakaan elektronik beberapa perguruan tinggi baik yang negeri maupun yang swasta dan berbagai lembaga penetian dan pengembangan di Indonesia.
3.8. Buku elektronik
Salah salah program pemerintah dalam penyediaan buku yang murah adalah dengan buku elektronik. Buku-buku ini tersedia di www.bse.depdiknas.gi.id. Buku-buku dapat di down load dan dicetak secara gratis. Jika ada yang akan menerbitkan maka buku-buku ini harus dijual sesuai harga yang telah ditentukan pemerintah antara Rp. 4.000,00 sampai Rp. 15.000,00.
Buku elektronik dimaksudkan agar program pemerintah untuk mencapai pendidikan bermutu dan mensukses wajib belajar 9 tahun berhasil. Buku-buku ini telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah dalam jangka waktu 10 tahun. Dengan demikian penerbit yang menjual buku ini tidak perlu lagi untuk membayar rolyalti pada penulis.
Meskipun sampai dengan saat ini masih sangat sulit untuk mendownload buku elektronik tersebut, akan tetapi hal ini merupakan salah satu terobosan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menyediakan buku-buku murah. Memang ada beberapa kelemahan yang dimiliki program ini seperti masih sangat sulitnya mendown load materi kadang-kadang harus berjam-jam untuk login dan download 1 judul buku saja sehingga akhirnya buku menjadi lebih mahal daripada kita membeli di pasaran.
Disamping itu penerbit buku saat ini kebanayakan berada di Pulau Jawa sehingga untuk distribusi ke daerah-daerah seperti Sumatera memerlukan biaya tinggi dan akan menjadikan buku murah sulit terwujud. Hal ini dapat ditanggulangi jika pemerintah daerah mau dan mampu mencetak buku-buku sekolah di daerah dan mendistribusikannya sehingga harga yang telah ditentukan dapat dicapai.
Kelemahan ketiga kebanyakan buku-buku yang dibeli hak ciptanya oleh pemerintah bukan dari buku-buku yang ditulis oleh penulis yang terkenal dan berpengalaman sehingga kadang-kadang guru enggan untuk memakai buku tersebut. Semestinya pemerintah membeli hak cipta pada penulis-penulis yang sudah cukup dikenal dan bukan penulis pemula. Meskipun buku-buku tersebut telah mendapatkan penilaian dari pihak terkait.
3.9. Computer Assisted Intruktion (CAI)
CAI merupakan bentuk lain dari e-learning juga telah dikembangkan oleh beberapa universitas terutama Universitas Terbuka. Bentuk dari CAI adalah program Multimedia Interaktif baik untuk SMU maupun untuk SMK. Sumber belajar virtual dengan CAI dimaksukan untuk siswa atau guru yang belum dapat menikmati sumber belajar virtual secara langsung melalui internet. CAI biasa dirangcang untuk siswa agar dapat berlajar mulai dari slow-learner maupun fast-learner.
Ada 2 tipe multimedia yang saat ini dikembangkan yaitu pendekatan kurikulum dan pendekatan topic. Program ini dibuat dengan mengikuti kurikulum yang berlaku dengan memperhitungkan tingkat dan jenjang pendidikan masing-masing dengan mengambil topic pada suatu mata pelajaran tertentu. Selain itu dimasukan juga contoh-contoh yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk keperluan e-learning dan pembelajaran virtual berbasis internet, sebenarnya teknologi yang dimiliki cukup banyak tersedia. Berbagai software untuk mengembangkan situs e-learning juga cukup banyak tersedia di pasaran. Salah satu program atau software yang digunakan untuk pembuatan bahan ajar e-learning adalah HTML (Hipertext Markup Language). Saat ini juga telah tersedia program-program WSYWIG yang mana antara tampilan dengan hasil sudah sama. Hanya saja sebagai tenaga teknologi pendidikan HTML lebih penting daripada WYSWIG, sebab HTML lebih bersifat teknis dan jika ada kendalam pada sumber belajar yang dirancang atau dibuat dengan mudah dapat ditelusuri.
3.10 Memanfaat Sumber Belajar Virtual
Sumber belajar Virtual baik yang berupa Multimedia atau yang berupa internet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan buku, audio, video ataupun televise. Keunggulan yang paling menonjol adalah interaksi. Siswa atau guru dapat berinteraksi secara langsung dengan sumber belajar yang digunakan.
Keunggulan lain sumber belajar dapat dipelajar secara berulang-ulang tanpa adanya hambatan dan perubahan (display) dan dapat juga mendapat umpan balik (feed back). Hal ini memungkingkan karena sumber belajar telah menyedia jawaban atau kunci jawaban.
Menurut Alan Chute dari Lucent Teknologi mengelompokan teknologi untuk pembelajaran ini atas 3 model (Hasan, 2001). Dalam model tersebut adalah sebagai berikut:
1. Model 1 Classroom Learning. Sumber belajar dapat digunakan untuk classroom artinya dalam digunakan secara massal dan bersamaan. Hal ini tergantung pada penyedia contents dan bandwidth yang disediakan. Semakin besar kapasitas bandwith yang disediakan dibandingkan dengan pemakainya maka pengguna akan semakin nyaman. Bisa saja penggunaan dalam waktu yang sama dalam ruang yang sama, dapat juga dalam waktu yang sama dalam ruang yang berbeda.
2. Model 2 Distan Learning. Ciri dari distan learning adalah siswa belajar ditempat yang berbeda. Dalam model ini maka internet dan multimedia merupakan solusi yang tepat. Setiap siswa yang lokasi belajarnya berbeda karena letak geografis, letak sekolah yang jauh, keterbatasan waktu karena harus bekerja maka dapat memilih akses sumber belajar virtual dimana saja dan kapan saja dengan mudah. Sebagai Negara yang berbentuk kepulauan dan sangat luas dengan geografis yang sedemikian rupa maka sumber belajar virtual baik berupa internet maupun multimedia sangat cocok untuk dikembangkan dan digunakan.
3. Model 3 Just in Time Learning. Model ini juga memiliki cirri yang sama dengan model distan learning baik waktu, tempat maupun usia pebelajar berbeda sehingga akan menambaha kompleksitas jika bertemu. Sumber belajar ini sangat cook untuk diakses oleh siapapun sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.
Menurut Kurniawati (2008) ada beberapa cara penggunaan sumber belajar virtual yaitu pemanfaatan langsung (on-line), pemanfaatan tidak langsung (off-line), model pembelajaran di kelas, model penugasan, kelompok diskusi.
Pemanfaatan langsung (on-line), sumber belajar berupa internet dapat digunakan secara langsung atau on-line. Hal ini dapat dilakukan jika tempat dimana terjadi proses pembejaran tersedia sambungan internet. Pemanfaatan langsung dapat dilakukan secara klasikal dan dapat dilakukan secara individual.
Pemanfaatan tidak langsung (off-line), pemanfaatan tidak langsung dapat dilakukan jika sekolah hanya memiliki fasilitas computer dan tidak dapat sambungan internet. Disamping itu dapat juga dimanfaatkan jika sambungan internet terbatas. Dengan demikian maka dapat menghemat pengeluaran dan pembayaran pulsa.
Model pembelajaran di kelas, model pembelajaran dikelas dapat juga dilakukan dengan dua cara yaitu secara on-line maupun secara off-line tergantung kondisi dan keadaan dilapangan.
Model penugasan, model penugas dapat juga dilakukan jika dimana lingkungan atau tempat tinggai peserta didik atau guru tersedia sarana prasarana untuk mengakses internet dan multimedia. Hal ini akan meningkatkan kemampuan siswa secara signifikan karena mereka memiliki waktu belajar yang lebih panjang.
Kelompok diskusi, kelompok diskusi dapat juga bentuk on-line dalam forum chatting atau milis. Dengan demikian masalah-masalah yang dipahami dan dipecahkan dapat dipelajari lebih lanjut secara diskusi.
4. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Sumber belajar by virtual adalah sumber belajar yang berasal dari internet dan multimedia. Sumberr belajar ini yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melakukan hal-hal yang sulit dilakukan secara nyata dan tidak mungkin dilakukan pengulangan, peristiwa yang sangat lama, peristiwa yang membahayakan, percobaan yang memerlukan biaya mahal dan lain-lain.
2. Pemanfaatkan sumber belajar virtual dapat dilakukan untuk Classroom Learning, Distance learning dan just time is learning. Disamping itu sumber belajar virtual dapat digunakan dengan cara pembelajaran secara langsung, pembelajaran tidak langsung, model penugasan, dan kelompok diskusi.
5. DAFTAR PUSTAKA
Belawati, Tian. Dkk. Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Jakarta: Universitas Terbuka.
Hardjito, 2005. Peluang dan Tantangan Penerapan E-Learning di Indonesia. Jakarta: Pustekkom.
Hasan, Taufik. 2001. The Role of ICT in Distance Learning, bahan kajian untuk the seventh International Symposium on Open and Distance Learning. Jakarta: Pustekkom
Kurniawati, 2008. Modul Pelatihan TIK untuk Guru Materi E-dukasi.net.Jakarta: Pustekkom.
Purwanto, 2005. Multimedia Interaktif. Jakarta: Pustekkom.
www.e-dukasi.net akses tanggal 20 Oktober 2008
www.unila.ac.id akses 20 Oktober 2008