Ketika orde baru kita mengenal Gus Dur adalah orang selalu dipinggirkan, bahkan berusaha di jauhkan dari NU. Padahal NU, PKB dan Gus Dur adalah sebuah fenomena setiga sama kaki. Dimana satu sama lain tidak dapat dipisahkan, dimana Gus di sana NU, dimana PKB juga merupakan anak emas dari NU. Gus Dur, NU dan PKB adalah sisi-sisi yang tidak terpisahkan, maka suatu hal yang sangat disayangkan ketika Gus Dur harus terpinggirkan dari PKB. Ehh Kok ngelantur, bukanlah itu urusan dunia yang tidak pernah dipersoalkan Gus Dur, jangankan hanya di gusur dari PKB, ketika Gus Dur ditumbangkan dari Presiden secara instusional Gus Dur pun tetap adem ayem, tidak menggunakan dan tidak menggerakan massa untuk demo padahal Gus Dur punya massa dari NU yang sangat besar.
Berbicara Gus Dur berbicara tentang fenomena langka, orang yang cerdas, humanis dan suka ger-geran. Kadang kita sulit mengikuti jalan pikirannya, bahkan mungkin bingung karena kita tidak pernah berfikir sejauh yang dipikirkan Gus Dur.
Coba lihat pengangkatan Menteri Pertahanan pada masa beliau jadi presiden, dari sejarah panjang bangsa kita kaplingan ini adalah milik tentara, tetapi Gus Dur membalikan fakta bahwa tidak ada yang mutlak, yang akhirnya diduduki oleh seorang Manfud MD, bahkan Manfud MD pun bingung kenapa seorang sipil yang tidak berlatar belakang militer sama sekali menjadi menteri pertahanan.
Pada masa Gus Dur jadi presiden juga terjadi fenomena baru dimana penghapusan Departemen Sosial, penetapan hari raya imlek, sampai mencoba menjalin hubungan dengan Israel.
Ketika semua orang ribut, maka Gus Dur pun menjawab begitu saja kok repot, dengan suara yang khas. Gus Dur memberikan pelajaran bahwa masalah-masalah harus diselesaikan bukan cuma diomongin, tidak suka demo anarkis yang hanya membuat orang susah.
Besarnya kharisma Gus Dur bahkan sampai beliau berpulang, banyak orang ingin memanfaatkan nama besarnya untuk kepentingan pribadi, dan politiknya. Sebut saja wasiat Gus Dur yang menyatakan Presiden SBY harus mundur paling lambat tanggal 26 Januari 2010. Atau ketika katanya Gus Dur di kabarkan di bunuh, karena meninggal usai di jenguk SBY. Sebuah preseden buruk bagi bangsa Indonesia, dimana ditengah era teknologi dan keterbukaan, masih ada saja yang memanfaatkan nama besar Gus Dur yang sudah berpulang.
Gus Dur yang besar, mempunyai pemikiran maju, tidak akan memiliki pemikiran nyeleneh menjatuhkan SBY meskipun banyak ide yang nyeleneh, untuk apa Gus Dur menyatakan SBY harus mundur, atau lembar handuk. Gus adalah seorang demokrat yang pasti sangat paham, bahwa SBY adalah presiden yang kredibel dipilih oleh rakyat. Jika ingin menurunkan SBY, tanyakan ke rakyat apakah setuju.
Gus Dur rela meninggalkan istana dengan kesederhanaannya, demi keutuhan bangsa, ini nenandakan apa yang diungkapkan hanya rumor yang dilemparkan pihak-pihak tertentu dengan menggunakan momentum meningglkan Gus Dur yang memanfaatkan rasa emosional warga NU atas meninggalnya Gus Dur.
Guru bangsa yang telah memberikan banyak pelajaran dan inspirasi tentang plurarisme, keanekaragamanan dan persamaan antar sesama.
Banyak pihak kadang berfikir terlalu berlebih-lebihan atau memang mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan kebesaran nama Gus Dur.
Menjelang 7 hari Gus Dur ada orang-orang yang tidak masuk akal, mengambil tanah dimakan Gus Dur sebagai jimat. Hal musrik yang tidak boleh dilakukan oleh orang Islam.
Banyak orang yang tidak masuk akal, di kala di larang malah dilakukan, di kala disuruh maka bermalas-malasan. Sungguh budaya yang tidak perlu dipertahankan, kembalikan pada jalan yang benar sebagai bangsa yang berbudi luhur menghargai Guru Bangsa, menghargai nama besarnya. Gus Dur adalah milik Negara kita, kita wajib menjaga nama baiknya. Apakah Mungkin Gus Dur memaksa SBY untuk mundur, Tidak mungkin Gus Dur seperti itu, sekali lagi tidak mungkin.
============================================================================
When the new order we know Gus Dur is always marginalized, even tried the move from NU. Though NU, PKB and Gus Dur is an isosceles setiga phenomenon. Where to each other can not be separated, where there Gus NU, where PKB is also the golden boy of the NU. Wahid, the NU and PKB are sides that are not integral, then a very unfortunate thing when Gus Dur must be marginalized from the PKB. Kok digress Ehh, not the world's affairs that never questioned Wahid, let alone only in gusur of PKB, as Gus Dur is overthrown by President Wahid instusional remained cool calm, do not use and do not move the masses to a demo when Gus Dur has a mass of a very large NU.
Wahid spoke to speak about the rare phenomenon, an intelligent, humane and like ger-Geran. Sometimes it is hard to follow his thinking, perhaps even confused because we do not even think of thinking as far as Gus Dur.
Take a look at the appointment of Minister of Defense at the time he became president, from the long history of our nation belongs kaplingan soldiers, but Wahid did not reverse the fact that there are absolute, which eventually occupied by a Manfud MD, MD Manfud was even confused about why a civilian who no military background at all to be minister of defense.
During the president Gus Dur is also a new phenomenon in which the elimination of the Department of Social, determination imlek holidays, until trying to establish relations with Israel.
When all the noisy people, the answer was Gus Dur's all so messy, with a distinctive voice. Gus Dur to teach that problems should be solved not just diomongin, anarchists do not like the demo that just makes people difficult.
The amount of charisma Wahid even he passed away, many people want to use big names for their personal and political. Call it a testament Gus Dur said President Yudhoyono had to resign no later than January 26, 2010. Or when he says Gus Dur in the killing proclaim, because the dead after the visiting SBY. A bad precedent for the Indonesian nation, amid an era where technology and openness, there was just a great use of the name Gus Dur who had passed away.
Wahid's big, has a forward thinking, would not have thought dropping SBY nyeleneh although many ideas nyeleneh, to what Gus Dur said SBY should resign, or towels. Gus is a democrat who would have been understood, that SBY is a credible president elected by the people. If you want to reduce SBY, ask the people whether the agreement.
Gus Dur would leave the palace with its simplicity, for the integrity of the nation, what is disclosed nenandakan rumors thrown only certain parties to use the momentum meningglkan utilizing Wahid of NU's emotional sense of the death of Gus Dur.
Teacher nation that has provided many lessons and inspiration on plurarisme, diversity and equality of others.
Many people think too much sometimes exaggerated or simply take a chance in the narrowness of the greatness of the name of Gus Dur.
By the 7th day Wahid there are people who do not make sense, take the land Wahid eaten as a talisman. It should not musrik done by Muslims.
Many people who do not make sense, at times in fact be prohibited, at times it is told to stand idly by. It's a culture that does not need to be maintained, back on the right as a virtuous nation National Teachers appreciate, appreciates name. Gus Dur is owned by the State, we must maintain his good name. Would probably SBY forced Wahid to resign, can not be like that Gus Dur, once again not possible.