Sabtu, 02 Juli 2011

PENCEMARAN DI PANTAI SELATAN JAWA



Seperti biasa, pada saat liburan saya mengajak keluarga ke kampung. Kampung halaman masa kecil dimana tempat bermain, bercanda dan bergembira. Salah satu tempat favorit adalah pantai selatan jawa seperti Srandil, Bunton , Widarapayung, dan Cilacap. Pantai-pantai ini dulu sangatlah indah, bersih dan nyaman. Pantai ini memberikan sebuah gambaran tentang masyarakat desa yang jujur, polos, dan bersahabat dengan alam.
Tapi semua gambaran itu sekarang sulit sekali kita jumpai. Sepanjang jalan menuju Pantai Srandil Cilacap sekarang sudah dipenuhi dengan galian pasir besi yang diangkut dengan truk-truk besar penuh syarat muatan.  Jalan desa berpasir tentu bergeombang bagaikan sebuah turunan dan tanjakan permainan halilintar Ancol. Tanah kanan kiri penuh dengan bekas galian pasir yang terisi air, dan siap menjadi bencana di masa yang akan datang. Pemandangan seperti ini menjadi sangat lumrah ketika kita terus berjalan menelusuri sepanjang jalan di sekitar pantai.
Para penggali yang pasti merupakan perusahaan besar dan tentu mendapat restu yang pemerintah daerah ini telah mengakibatkan berbagai dampak lingkungan yang sangat mengkhawatirkan. Dan ini akan menjadi masalah yang sangat serius pada beberapa tahun ke depan. Generasi penerus yang ada akan diwarisi dengan kerusakan alam yang serius.
Lebih mengejutkan lagi, jika kita tanya dengan penduduk yang ada, berapa harga pasir besi yang dikeduk dengan alat berat. Harganya hanya Rp. 21.000 per meter kubik. Sebuah harga yang sangat murah, dibandingkan dengan kerugian lingkungan yang ditimbulkan.
Ternyata kerisauan saya bukan akhir, sesampai di pantai kita akan dikejutkan dengan pencemaran pantai yang luar biasa. Dimana warna air laut tidak lagi putih, tetapi sudah coklat dan hitam. Jangan Coba-coba untuk menyentuh air laut, karena melihatnya saja sudah membuat kita takut. Rasa penasaran membuat saya semakin dekat sebenarnya apa yang terjadi. Ternyata setiap hempasan ombak memberikan busa yang berwarna kecoklatan yang saya yakini mengandung minyak atau bekas pengolahan industry yang membahayakan jika mengenai kulit.
Pencemaran ini sangat mengkhawatirkan mengingat air laut mempunyai daya urai yang luar biasa. Jika air laut saja sudah tercemar apalagi air tanahnya. Saya berusaha juga untuk membuat cekungan agar dapat menampung air laut seperti biasa orang main dipantai. Setelah air tertampung warna benar-benar coklat dan saya yakin ini pasti pencemaran lingkungan yang luar biasa.
Jika hal ini dibiarkan, mungkin dalam 5 tahun ke depan kerusakan lingkungan akan bertambah parah. Bahkan generasi yang akan datang tidak dapat lagi melihat pantai dengan air bersih. Dan juga dengan binatang pantai, atau binatang laut karena tidak mampu lagi untuk bertahan hidup.
Untuk itu saya mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap, dan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah agar memperhatikan hal ini dengan baik. Jika tidak maka kerusakan akan semakin parah. Kepada pemerhati lingkungan juga demikian hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, bahwa bumi merupakan bumi kita, bumi masa depan, bumi anak cucu kita.
Bumi ini bukan milik para perusahaan, pemerintah yang tidak perduli, atau para penunggang politik reformasi yang mau mengambil keuntungan pribadi.

Tidak ada komentar:

Mahfud MD (Ketua MK)

Adsense Indonesia