Sabtu, 01 Oktober 2011

Pendidikan Karakter (Pendikar)


Kegamangan akan rasa kebangsaan, isu disitegrasi, terorisme, kerusuhan suku, ras,  dan golongan telah mengoyak perasaan dan hati kita sebagai anak bangsa. Bangsa yang begitu besar, didirikan dengan tetesan darah dan air mata oleh para pahlawan, ternyata sudah mulai dilupakan oleh sebagian anak bangsa. Mereka seakan hidup bukan di negeri ini, Indonesia. Padahal mereka hidup, mencari hidup, lahir dan besar di sini, di bumi yang kita cintai Indonesia.

Bangsa yang lahir dengan kegagahan para pemuda dan logika dari yang tua, menjadikan Indonesia sejajar dengan negara lain. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, negara demokrasi terbesar, sudah seharusnya kita harus bangga dengan Indonesia. Ada apa dengan bangsa ini, saya jadi teringat dengan lagu:
Oh lihat ibu pertiwi, sedang bersusah hati
Air matanya berlinang, dambakan keadilan
Hutan, gunung, sawah, lautan. Simpanan kekayaan.
Kini Ibu sedang SUSAH
Merintih dan berdoa
Lirik dan irama lagu ini, sangat pas jika didendangkan saat ini. Lagu ini sebenarnya bisa diubah menjadi lagi gembira menjadi sebagai berikut.
Oh lihat ibu pertiwi, sedang berbangga hati.
Anak bangsa mengagumkan, prestasinya menjulang.
Sandang, papan, serta pangan. Semuanya berlimpah.
Rakyatnya punya karakter.
Negara jadi kuat.
Sudah saatnya kita mengubah wajah ibu pertiwi yang muram menjadi ceria, yang susah menjadi bangga dengan memahami hakikat sebagai bangsa. Bangsa yang besar, bangsa yang bermartabat, bangsa yang kuat dan bangsa yang berpengaruh baik ke dalam maupun ke luar negeri.  Salah satu yang harus ditanamakan ke dalam diri kita adalah bangsa berkarakter. Bangsa yang memiliki kepribadian kuat, berbudaya sesuai dengan adat dan norma negara. Ada 18 ciri karakter bangsa Indonesia yang berazaskan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.  Ke-45 karakter bangsa Indonesia yang merupakan ciri dari sejak nenek moyang kita adalah sebagai berikut.
1.      Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2.      Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3.      Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4.      Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5.      Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6.      Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7.      Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8.      Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9.      Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10.  Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11.  Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12.  Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13.  Bersahabat/ Komuniktif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14.  Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15.  Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16.  Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17.  Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18.   Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Dari 18 karakter bangsa di atas sudah banyak yang tercerabut dari sanubari anak bangsa sehingga berbagai bentuk korupsi juga terjadi di negeri ini. Ini sebenarnya bukan kesalahan masa lampau, tetapi kesalahan kita saat ini yang tidak lagi menerakpakan nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Tidak ada lagi cara jujur, toleransi, cinta damai, peduli sosial dan tanggung jawab. Sekarang kita tidak lagi mengikuti pepatah “Sepi ing pamrih, rame ing gawe” (jauh dari pamrih, penuh dengan kerja keras). Artinya kita mengutamakan kerja, pada saat ditanya imbalan, maka kita akan menjauhnya, berapapun akan diterima yang penting memenuhi rasa keadilan.
Karakter bangsa kita, yang selama ini hanya slogan, dan tulisan perlu diimplementasikan ke dalam kehidupan secara nyata. Apalah artinya tulisan jika semua tidak dapat diterapkan ke dalam dunia nyata. Cara penerapan yang dilakukan salah satunya melalui dunia pendidikan dari yang paling rendah yaitu PAUD/TK sampai ke Perguruan Tinggi. Pelaksanaannya juga tidak mengenal jenjang, bukan hanya siswa tertapi seluruh stok holder di setiap tingkat satuan pendidikan mulai dari Bupati/walikota, kepala dinas, para kabid dan kasi, kepala sekolah, guru, siswa sampai tukang sapu dan penjaga sekolah. Semua harus dapat menerapkan ke-18 karakter bangsa di atas.
Dalam penerapakan di kurikulum kita tidak memerlukan kurikulum baru, tetapi tinggal mengimplementasikan ke dalam kegiatan pengembangan diri. Para guru dilapangan jangan lagi diribetkan dengan administasi yang selama ini membelenggu bangsa. Dalam pendidikan yang penting adalah implemensi dan penerapan.
Kegiatan pendidikan karakter dalam dilaksanakan dengan situasi
1.      Rutin
2.      Spontan
3.      Keteladanan
4.      Pengkondisian

Kegiatan pembelajaran dalam kerangka pengembangan karakter peserta didik dapat menggunakan pendekatan belajar aktif seperti pendekatan belajar kontekstual, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran pelayanan,pembelajaran berbasis kerja, dan ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, Extension) dapat digunakan untuk pendidikan karakter.  Pengembangan Budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, yaitu:

a. Kegiatan rutin
Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Misalnya kegiatan upacara hari Senin, upacara besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan, piket kelas, shalat berjamaah, berbaris ketika masuk kelas, berdo’a sebelum pelajaran dimulai dan diakhiri, dan mengucapkan salam apabila bertemu guru, tenaga pendidik, dan teman. Untuk PKBM (Pusat Kegiatan Berbasis Masyarakat) dan SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) menyesuaikan kegiatan rutin dari satuan pendidikan tersebut.

b. Kegiatan spontan
Kegiatan yang dilakukan peserta didik secara spontan pada saat itu juga, misalnya, pengumpulkan sumbangan ketika ada teman yang terkena musibah atau sumbangan untuk masyarakat ketika terjadi bencana.

c. Keteladanan
Merupakan perilaku, sikap guru, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik lain. Misalnya nilai disiplin ( kehadiran guru yang lebih awal dibanding peserta didik) , kebersihan, kerapihan, kasih sayang, kesopanan, perhatian, jujur, dan kerja keras dan percaya diri.

d. Pengkondisian
Pengkondisian yaitu penciptaan kondisi yang mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter, misalnya kebersihan badan dan pakaian, toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-kata bijak di sekolah dan di dalam kelas.

1 komentar:

M-Edukasi mengatakan...

Salam Kenal Pak, Silahkan teman teman Guru juga mendaftarkan blognya di http://stat.m-edukasi.web.id untuk menambah silaturahmi dg blogger guru yang lain, terimakasih

Mahfud MD (Ketua MK)

Adsense Indonesia